Find Us On Social Media :

Pukulan Telak untuk Yamaha dan Honda, Lakukan Kesalahan Sama yang Berakibat Sulit Bersaing di MotoGP 2021

Marc Marquez pun langsung memuji penampilan Enea Bastianini yang mampu merebut posisi ketiga di MotoGP San Marino 2021

SportFEAT.com - Pengamat MotoGP Carlo Pernat tak segan menyebutkan bahwa Yamaha dan Honda sama-sama melakukan kesalahan sama yang membuat performa mereka perlahan mundur.

Carlo Pernat masih tak ubahnya menjadi sosok pengamat sekaligus pengkritik MotoGP yang berani mengarahkan telunjuknya.

Carlo Pernat tak pernah ragu menyoroti berbagai aspek MotoGP dari pembalap berbagai tim hingga ke seluk beluk paddock MotoGP.

Kali ini, kritikan pedas Pernat mengarah pada dua tim pabrikan top MotoGP, Yamaha dan Honda.

Baca Juga: Takut Ditikung Ducati, Fabio Quartararo Ditarget Kunci Gelar Juara Dunia Sebelum Seri MotoGP 2021 Ini Bergulir

Dua tim pabrikan asal Jepang itu mendapat pukulan telak dari kata-kata yang terlontar dari mulut Pernat.

Pernat sejauh ini menilai adanya kemunduran performa dari Yamaha maupun Honda.

Bagi Honda, semenjak Marc Marquez absen, mereka tampak tak mampu mengandalkan siapapun lantaran RC213V selama ini dikenal memang hanya untuk The Baby Alien.

Adapun Yamaha, musim ini perlahan mengikuti jejak Honda,

Tim pabrikan Iwata sangat bergantung pada satu pembalap yakni Fabio Quartararo seorang.

Meski Yamaha meraih puncak klasemen MotoGP 2021, tak bisa dipungkiri kekuatan mereka cukup lemah karena hanya mengandalkan Quartararo.

Baca Juga: Fabio Quartararo Harus Sadar, Ambisi Juara Dunia MotoGP 2021 Bisa Gagal Akibat Perkataan Bos Ducati Ini

Carlo Pernat lantas menyebut satu kesalahan sama yang dilakukan Yamaha dan Honda, hingga membuat mereka mengalami kemunduran performa.

Menurut Pernat, keputusan bertaruh pada pembalap tua dan bukannya menarik perhatian para debutan adalah inti kesalahan yang dilakukan Yamaha dan Honda.

"Baik di Yamaha dan Honda, Anda mendapat kesan bahwa ahli strategi telah membelot," ucap pria Italia itu mengawali, dikutip Sportfeat dari Motosan.es.

Baca Juga: MotoGP Americas 2021 – Demi Jadi Juara Dunia Sejati, Murid Valentino Rossi Ngarep Fabio Quartararo Terjatuh

"Pada tahun 2019, tim Petronas Yamaha SRT (satelit Yamaha) baru memainkan perannya dengan sangat baik dengan mengontrak Quartararo dan Franco Morbidelli."

"Tetapi, tahun ini mereka malah bertaruh pada Rossi, ini adalah sebuah kesalahan. Sedangkan mendatangkan Andrea Dovizioso tahun depan adalah hal lain," kata Pernat lagi.

Pun demikian dengan Honda, Pernat merasa keputusan Manajer Tim Honda, Alberto Puig cukup di luar nalarnya.

Sebab Puig mendepak Alex Marquez dan lebih tertarik mendatangkan Pol Espargaro dari KTM yang telah berusia 30 tahun.

"Mengapa pabrikan dengan motor paling menarik untuk para debutan justru tidak bisa menarik pembalap muda?" cetus Pernat.

"Akhirnya, di sisi Honda, kesalahan mereka bertambah. Bertaruh pada Pol Espargaro, mematahkan kaki Alex Marquez dengan mengirimkanya ke Cecchinello (Manajer tim LCR Honda, tim satelit) setelah baru satu musim bersama tim pabrikan."

"Keputusan Puig itu benar-benar di luar perkiraan saya," kata Pernat lagi.

Baca Juga: Sudirman Cup 2021 - Prediksi Susunan Pemain Indonesia vs Denmark, Putri KW Debut?

MotoGP era sekarang memang tak lagi mengandalkan pembalap senior sebagai jaminan.

Arus datangnya pembalap muda debutan dinilai lebih menjanjikan.

Jorge Martin dan Enea Bastianini menjadi bukti nyata pembalap debutan dari Moto2 sukses bersama Ducati.

Adapun KTM juga terus gencar mengorbitkan pembalap muda, di mana tahun depan mereka akan ketambahan Raul Fernadez dan Remy Gardner di KTM Tech3 dengan merelakan Danilo Petrucci yang sejatinya lebih senior.