Bagi sebagian pihak menganggap dengan adanya aero fairing mampu membuat motor melesat lebih cepat.
Namun, hal itu juga membuat MotoGP terlihat monoton akibat para pembalap kesulitan melakukan overtake.
Baca Juga: Hasil Thailand Open 2022 - Dihantam Cedera, Fajar/Rian Menyerah dalam 9 Menit dan Raih Runner-up
Atas dasar entertain, Bos KTM itu berharap pihak MotoGP memikirkan kembali regulasi penggunaan teknologi aerofairing.
"Itu sebabnya kami terkadang melihat balapan yang sangat membosankan seperti di Jerez, karena para pembalap kesulitan untuk menyalip, yang juga dikritik oleh Marc Marquez,” tambahnya.
“Para pembalap harus mengambil risiko besar ketika menyalip. Ketika keluar dari slipstream dengan turbulensi yang dihasilkan aero fairing, itu sangat berbahaya.
“Itulah mengapa ada banyak kesepakatan di antara para pembalap bahwa aero fairing terkadang memicu balapan yang sangat membosankan atau manuver menyalip yang sangat berbahaya.”
Baca Juga: Hasil Final SEA Games 2021 - Tampil Taktis di Laga Derbi Merah Putih, Leo/Daniel Gondol Medali Emas
Pit Beirer menambahkan MotoGP harus bercermin apa yang dilakukan Formula 1 saat ini.
Beberapa waktu belakangan, Formula 1 memang merubah regulasinya dan berusaha meningkatkan manuver, serta balapan jarak dekat.
Selain alasan entertain, pecahan-pecahan akibat hancurnya aero fairing dirasa bakal membahayakan keselamatan pembalap.
“Kami semua ingin melihat bahwa pembalap dapat membuat perbedaan jika dia melakukan start buruk atau berada di posisi grid yang tidak menguntungkan.
“Seorang pembalap harus melewati lawan ketika dia memiliki kecepatan lebih baik. Ini semua tentang menghadirkan balapan menarik."
"Pada akhirnya, peringkat juga harus mencerminkan kinerja pembalap secara adil,” pungkasnya.