Find Us On Social Media :

Bos KTM Beri Warning, MotoGP Bakal Membosankan Jika Hal Ini Terus Terjadi

Direktur KTM Motorsport, Pit Beirer.

SportFEAT.com – Bos KTM Pit Beirer mengungkap perangkat MotoGP yang justru bisa membuat MotoGP bakal jadi tontonan membosankan.

Pemasangan aero fairing (dulu bernama winglet) pada kendaran MotoGP hingga sekarang masih tuai pro dan kontra dari banyak kalangan.

Winglet sendiri sudah dikenalkan Ducati sejak tahun 2010, dan mulai digunakan secara regular pada 2012.

Sempat mengalami pertentangan dari beberapa pabrikan, FIM akhirnya memutuskan mengizinkan penggunaan winglet.

Baca Juga: Habis Greysia/Apriyani Terbitlah Apriyani/Fadia, Debut Langsung Sabet Medali Emas SEA Games 2021

 

Penggunaan Winglet memang tak berjalan terlalu mulus.

Penggunaan winglet sempat dilarang di akhir 2016 usai winglet pada kendaraan Andrea Iannone memotong kamera belakang Marc Marquez.

Saat itu, aero fairing dihadirkan dengan perangkat yang tidak terpisah dari body motor menjadi solusi pihak MotoGP.

Yang terbaru, kontroversi mengenai perangkat tersebut kembali terjadi saat MotoGP Prancis 2022.

Baca Juga: Hasil SEA Games 2021 - Ernando Gagalkan 2 Tendangan Penalti! Indonesia Sabet Medali Perunggu Usai Bungkap Malaysia

Brad Binder harus berjuang keras menyelesaikan balapan dengan satu sayap usai bersenggolan dengan Johann Zarco.

Seusai balapan tersebut, Pit Beirer selaku BOS KTM makin geram dengan perangkat tersebut.

“Masalah seriusnya adalah pembalap tidak dapat lagi merencanakan manuver menyalip yang normal."

"Anda harus relatif dekat untuk memiliki kesempatan agar dapat menyalip lawan,” kata Beirer dikutip Sportfeat dari Speedweek.

“Tetapi, jika Anda terlalu dekat dengan motor di depan, ban depan terlalu panas, maka Anda harus menjaga jarak."

Baca Juga: Terkuak! Bukan Hanya Gara-gara Motor Saja, Marc Marquez Melempem di MotoGP 2022 Akibat Hal Ini

"Jika Anda menikung untuk menyalip melalui slipstream yang sempit, Anda akan mengalami turbulensi.”

“Pengendara kesulitan untuk tetap berada di atas motor."

"Jika melepaskan diri, mereka terlalu jauh di ujung trek lurus untuk memulai manuver menyalip dengan ride high adjuster dan seterusnya.”

Bagi sebagian pihak menganggap dengan adanya aero fairing mampu membuat motor melesat lebih cepat.

Namun, hal itu juga membuat MotoGP terlihat monoton akibat para pembalap kesulitan melakukan overtake.

Baca Juga: Hasil Thailand Open 2022 - Dihantam Cedera, Fajar/Rian Menyerah dalam 9 Menit dan Raih Runner-up

Atas dasar entertain, Bos KTM itu berharap pihak MotoGP memikirkan kembali regulasi penggunaan teknologi aerofairing.

"Itu sebabnya kami terkadang melihat balapan yang sangat membosankan seperti di Jerez, karena para pembalap kesulitan untuk menyalip, yang juga dikritik oleh Marc Marquez,” tambahnya.

“Para pembalap harus mengambil risiko besar ketika menyalip. Ketika keluar dari slipstream dengan turbulensi yang dihasilkan aero fairing, itu sangat berbahaya.

“Itulah mengapa ada banyak kesepakatan di antara para pembalap bahwa aero fairing terkadang memicu balapan yang sangat membosankan atau manuver menyalip yang sangat berbahaya.”

Baca Juga: Hasil Final SEA Games 2021 - Tampil Taktis di Laga Derbi Merah Putih, Leo/Daniel Gondol Medali Emas 

Pit Beirer menambahkan MotoGP harus bercermin apa yang dilakukan Formula 1 saat ini.

Beberapa waktu belakangan, Formula 1 memang merubah regulasinya dan berusaha meningkatkan manuver, serta balapan jarak dekat.

Selain alasan entertain, pecahan-pecahan akibat hancurnya aero fairing dirasa bakal membahayakan keselamatan pembalap.

“Kami semua ingin melihat bahwa pembalap dapat membuat perbedaan jika dia melakukan start buruk atau berada di posisi grid yang tidak menguntungkan.

“Seorang pembalap harus melewati lawan ketika dia memiliki kecepatan lebih baik. Ini semua tentang menghadirkan balapan menarik."

"Pada akhirnya, peringkat juga harus mencerminkan kinerja pembalap secara adil,” pungkasnya.