"Di gim kedua itu, lawan baru unggul 5-1 tetapi mereka (Chia/Soh) sudah terlihat bingung harus bermain bagaimana," ketus Rexy Mainaky dikutip Sportfeat dari Badminton Planet.
"Saya benar-benar heran dengan ini. Aaron/Wooi Yik bermain bagus di babak pertama, kedua dan perempat final. Tapi begitu memasuki babak semiifinal, saya tak tahu apa yang mereka pikirkan (karena selalu kalah, red)."
"Saya rasa ini sudah bukan tentang skill dan teknik, tetapi ini lebih ke persoalan kekuatan mental," jelas Rexy.
Persoalan mental ini rupanya juga dirasakan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang kemarin dikalahkan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dengan skor 14-21, 12-21.
Nur Izzuddin sendiri bahkan mengakui mereka memiliki mental yang masih lemah.
"Mental yang tidak cukup kuat, terlepas dari rekor pertemuan yang timpang, membuat kami cukup sulit untuk mengalahkan pasangan Indonesia," kata Nur Izzuddin dikutip dari Harian Metro Malaysia.
"Mungkin kami terlalu memikirkan kelebihan dan kekuatan mereka, menyebabkan kami tidak bisa fokus penuh," kata Nur Izzuddin.
"Sehingga mengganggu ritme pertandingan kami," ujarnya.
Fenomena ini tentu jadi pemandangan yang ironis bagi ganda putra Malaysia sebab mereka di awal tahun sempat cemerlang dengan sejumlah gelar juara, ketika Flandy Limpele masih menjadi pelatih mereka.