SportFEAT.com - Sejak ditinggal Flandy Limpele, ganda putra Malaysia seperti kehilangan arah. Persoalan mental jadi masalah utama usai kegagalan besar di Malaysia Open 2022.
Disadari atau tidak, fakta itu semakin terkuak setelah dua ganda putra Malaysia gagal melaju ke final Malaysia Open 2022.
Semenjak ditinggal Flandy Limpele, belum ada lagi ganda putra Malaysia yang mampu meraih gelar juara di sebuah turnamen.
Kali ini masalahnya bukan sebatas masalah gagal ke final, namun karena proses kekalahan mereka yang cukup banyak membuat publik Negeri Jiran sendiri mengernyitkan dahi.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin sama-sama tersisih di semifinal Malaysia Open 2022 dalam dua gim langsung dengan skor cukup telak pada gim kedua.
Padahal, mereka tampil dengan dukungan penuh masyarakat Malaysia di Axiata Arena.
Kekalahan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang menjadi sorotan utama karena mereka belum pernah juara dan statusnya adalah ganda putra terbaik tuan rumah.
Kalahnya Chia/Soh dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) dengan skor 21-23, 9-21 itu sampai membuat Direktur Kepelatihan Ganda BAM, Rexy Mainaky geram sendiri saat diwawancarai usai laga semifinal kemarin.
Rexy Mainaky terlihat kecewa dan heran dengan kekalahan Chia/Soh.
"Di gim kedua itu, lawan baru unggul 5-1 tetapi mereka (Chia/Soh) sudah terlihat bingung harus bermain bagaimana," ketus Rexy Mainaky dikutip Sportfeat dari Badminton Planet.
"Saya benar-benar heran dengan ini. Aaron/Wooi Yik bermain bagus di babak pertama, kedua dan perempat final. Tapi begitu memasuki babak semiifinal, saya tak tahu apa yang mereka pikirkan (karena selalu kalah, red)."
"Saya rasa ini sudah bukan tentang skill dan teknik, tetapi ini lebih ke persoalan kekuatan mental," jelas Rexy.
Persoalan mental ini rupanya juga dirasakan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang kemarin dikalahkan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dengan skor 14-21, 12-21.
Nur Izzuddin sendiri bahkan mengakui mereka memiliki mental yang masih lemah.
"Mental yang tidak cukup kuat, terlepas dari rekor pertemuan yang timpang, membuat kami cukup sulit untuk mengalahkan pasangan Indonesia," kata Nur Izzuddin dikutip dari Harian Metro Malaysia.
"Mungkin kami terlalu memikirkan kelebihan dan kekuatan mereka, menyebabkan kami tidak bisa fokus penuh," kata Nur Izzuddin.
"Sehingga mengganggu ritme pertandingan kami," ujarnya.
Fenomena ini tentu jadi pemandangan yang ironis bagi ganda putra Malaysia sebab mereka di awal tahun sempat cemerlang dengan sejumlah gelar juara, ketika Flandy Limpele masih menjadi pelatih mereka.
Goh Sze Fei/Nur Izzuddin berhasil meraih juara German Open 2022, dibawah bimbingan Flandy Limpele.
Selain itu, ganda putra lapis ketiga di BAM, Man Wei Chong/Tee Kai Wun juga sukses menjadi juara di Syed Modi International 2022.
Baca Juga: Malaysia Open 2022 - Kunci Kemenangan Apriyani/Fadia Kandaskan Ganda Putri Peringkat 12 Dunia
Tak cuma itu, terobosan besar Flandy Limpele sewaktu melatih ganda putra Malaysia adalah tatkala mampu mengantarkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam perjalanan di Olimpiade itu, Chia/Soh bahkan mengalahkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Saat Flandy Limpele pertama kali bergabung dan melatih di BAM, pada Juni 2020, ganda putra Malaysia mengaku banyak mendapat pelajaran penting.
Selain skill, ganda putra Malaysia juga merasa nyaman saat berdiskusi dengan Flandy.
"Kami perlu percaya antara satu sama lain. Kami perlu percaya dengan pelatih Flandy dan dia juga perlu percaya pada kami," ungkap Aaron Chia, dikutip dari Berita Harian Malaysia, Agustus 2020 silam.
"Hanya dengan itu, kami bisa memupuk kerja sama yang baik."
"Beliau seorang yang positif. Setiap hari akan memberi kata-kata penyemangat dan itu menjadi motivasi positif untuk kami," tukas Aaron Chia.
Setelah kini ditinggal Flandy Limpele, tampaknya ganda putra Malaysia masih belum kembali menemukan kepercayaan diri mereka.
Apalagi, jabatan pelatih ganda putra di BAM memang saat ini masih kosong. Rexy Mainaky notabene merupakan Direktur Kepelatihan Ganda BAM.
Rexy sekadar mengisi sementara peran pelatih ganda putra Malaysia dan masih berusaha mencari pengganti Flandy Limpele.
Adapun Flandy Limpele sendiri telah memutuskan pulang ke Tanah Air dan menjadi pelatih ganda campuran pratama di PBSI per April 2022.
Tangan dingin Flandy langsung berbuah manis dengan torehan tiga gelar juara di Lithuania, Jerman dan Prancis yang semuanya diraih oleh anak didiknya, ganda campuran muda Indonesia, Amri Syahnawi/Winny Oktavina Kandow dalam 3 minggu berturut-turut.
Baca Juga: Ganda Campuran Indonesia Gacor, Tuah Flandy Limpele Langsung Berbuah 3 Gelar Juara