Namun permainan duet bapak-bapak itu benar-benar masih menakutkan di lapangan.
Tak heran jika Soh Wooi Yik menaruh impian untuk bisa mengikuti jejak kesuksesan The Daddies.
Bahkan sebelum berhasil menjadi juara dunia, sebelumnya ketika kedua pasangan bertemu di final All England Open 2019 silam, ternyata Soh Wooi Yik bertanya pada Ahsan/Hendra perihal cara untuk menjadi pebulu tangkis sukses.
Maklum, Chia/Soh memang sebelumnya hampir dibuat frustrasi karena mereka tak kunjung juara meski sudah berpasangan sejak 2017 dan sering melangkah ke babak final.
Soh pun menuturkan bahwa saat itu Ahsan/Hendra memberikan pesan kepadanya untuk tetap bekerja keras dan selalu rendah hati.
"Itu tampaknya hanya beberapa kata tapi itu adalah motivasi besar bagi saya," kata Soh Wooi Yik dikutip Sportfeat dari The Star.
"Mereka (Ahsan/Hendra) akan selalu menjadi idola saya dan menjadi inspirasi bagi saya," ungkap Soh.
Secara individual memang prestasi Ahsan/Hendra sangat impresif.
Hendra sendiri sudah memiliki gelar sangat lengkap.
Dari medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido, lalu 4 kali juara dunia, dua medali emas Asian Games hingga Thomas Cup 2020.
Sedangkan Ahsan juga sudah menjadi juara dunia 3 kali, satu medali perak Kejuaraan Dunia, medali emas Asian Games, Thomas Cup 2020, dan sejumlah titel bergengsi lainnya.
Bahkan hingga di usia mereka saat ini, The Daddies juga masih mampu bertahan di peringkat 3 dunia.
Masih menyulitkan para ganda putra muda baik dari Indonesia maupun dari luar negeri.