Find Us On Social Media :

Ahsan/Hendra Masih Menjadi Inspirasi Besar Ganda Putra Andalan Malaysia yang Sukses Cetak Sejarah

(ka-ki) Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Aaron Chia, Soh Wooi Yik, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty berdiri di podium Kejuaraan Dunia 2022.

SportFEAT.com - Ganda putra andalan Malaysia yang baru saja sukses menjadi juara dunia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik masih terus terinispirasi oleh sosok Ahsan/Hendra.

Ganda putra terbaik Malaysia itu kini melesat bertengger di peringkat lima dunia usai cetak sejarah menjadi Juara Dunia 2022.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi pebulu tangkis Malaysia pertama yang mampu memenangkan medali emas Kejuaraan Dunia.

Di final Kejuaraan Dunia 2022, mereka meraih titel besar itu setelah mengalahkan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Baca Juga: Link Live Streaming Japan Open 2022 Babak 16 Besar - 2 Ganda Putra Indonesia Bentrok Lawan Korea Selatan

Meski di final tersebut, Aaron Chia/Soh Wooi Yik mengalahkan The Daddies, namun bukan berarti mereka jumawa dan lupa dengan jati diri mereka.

Soh Wooi Yik secara gamblang menuturkan bahwa ia akan tetap terus mengidolai Ahsan/Hendra yang selama ini menjadi panutan dalam berkarier di bulu tangkis.

Pemain 24 tahun itu juga mengaku akan terus menjadikan Ahsan/Hendra sebagai sumber inspirasi mereka terlepas di lapangan sering jadi lawan.

Prestasi mentereng dan hampir komplit yang dimiliki Ahsan/Hendra bahkan di usia yang sudah tak muda lagi, terus membuat Soh Wooi Yik kagum dengan mereka.

Ahsan tahun ini akan berusia 35 tahun, sedangkan Hendra berusia 38 tahun.

Namun permainan duet bapak-bapak itu benar-benar masih menakutkan di lapangan.

Tak heran jika Soh Wooi Yik menaruh impian untuk bisa mengikuti jejak kesuksesan The Daddies.

Bahkan sebelum berhasil menjadi juara dunia, sebelumnya ketika kedua pasangan bertemu di final All England Open 2019 silam, ternyata Soh Wooi Yik bertanya pada Ahsan/Hendra perihal cara untuk menjadi pebulu tangkis sukses.

Maklum, Chia/Soh memang sebelumnya hampir dibuat frustrasi karena mereka tak kunjung juara meski sudah berpasangan sejak 2017 dan sering melangkah ke babak final.

Soh pun menuturkan bahwa saat itu Ahsan/Hendra memberikan pesan kepadanya untuk tetap bekerja keras dan selalu rendah hati.

"Itu tampaknya hanya beberapa kata tapi itu adalah motivasi besar bagi saya," kata Soh Wooi Yik dikutip Sportfeat dari The Star.

"Mereka (Ahsan/Hendra) akan selalu menjadi idola saya dan menjadi inspirasi bagi saya," ungkap Soh.

Secara individual memang prestasi Ahsan/Hendra sangat impresif.

Hendra sendiri sudah memiliki gelar sangat lengkap.

Dari medali emas Olimpiade Beijing 2008 bersama Markis Kido, lalu 4 kali juara dunia, dua medali emas Asian Games hingga Thomas Cup 2020.

Sedangkan Ahsan juga sudah menjadi juara dunia 3 kali, satu medali perak Kejuaraan Dunia, medali emas Asian Games, Thomas Cup 2020, dan sejumlah titel bergengsi lainnya.

Bahkan hingga di usia mereka saat ini, The Daddies juga masih mampu bertahan di peringkat 3 dunia.

Masih menyulitkan para ganda putra muda baik dari Indonesia maupun dari luar negeri.