Niatnya tidak lepas dari keinginan memotivasi diri dan juga membuat nyali lawan menciut.
"Sebenarnya Vale dan saya tidak bertarung di trek sesengit itu pada tahun 2015. Bahkan jika persaingan terasa, saya masih bisa menerima bahwa terkadang saya menang, terkadang dia yang menang," kata Lorenzo.
"Namun akhirnya rivalitas itu kian terasa, media seakan menjadi kompor kami bahkan sampai di luar trek."
"Segala momen antara saya dan Vale diambil oleh media. Tiap kali saya mengatakan sesuatu, Vale juga mengatakan sesuatu, lalu saya jawab dan begitu seterusnya."
"Di pers dikatakan bahwa kami tidak akur dan kami tidak berbicara satu sama lain," tukasnya.
Bahkan sebelum seri terakhir musim 2015, Valencia, Lorenzo masih ingat betul bahwa ia memang sengaja semakin menciptakan bola api panas.
Lorenzo bahkan sampai mendekati jurnalis Diario AS, Mela Chercoles, memohon padanya untuk menanyakan sebuah pertanyaan memancing dan spesifik pada konferensi pers sebelum balapan.
"Di bandara, saya mengatakan kepadanya bahwa pada konferensi pers nanti dia (wartawan, red) harus bertanya pada saya, apakah Valentino pantas mendapatkan gelar," kata Lorenzo mengenang.
"Lalu akan saya jawab bahwa ia (Rossi) tidak pantas. Saya ingin menekannya untuk membuatnya merasa rendah diri."