Namun, comeback Pram/Yere di Malaysia Open 2023 bukan semata ingin meraih target tinggi lagi.
Mereka ingin kembali mencari chemistry di lapangan lebih dulu. Apalagi rasa trauma ternyata masih menghantui Yeremia.
"Tentu ada adaptasi, karena pergerakan Yeremia perlu disesuaikan," kata Pramudya.
"Terus juga komunikasi harus berubah, tentu ada penyesuaian lah," tambahnya.
"Kalau rasa sakir sudah tidak terasa, paling kalau kelelahan kaki jadi lemas," sahut Yeremia soal lututnya.
"Mungkin jadi kurang kuatlah. Sama traumanya masih ada. Takut lompat, tapi masih dilatih terus setiap hari," imbuh Yeremia.
Selama latihan bersama, Yeremia mengungkap bahwa ia terus dipasangkan bersama Pram. Beda dari pola latihan ganda putra pelatnas PBSI, yang biasanya disaling-silang.
Pram/Yere juga memahami bahwa laga comeback mereka tidak akan mudah, karena butuh banyak penyesuaian.
Apalagi di babak pertama langsung berhadapan dengan pasangan senior Korea Selatan, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol.