Baca Juga: Marcus Fernaldi Enggan Pensiun Dalam Waktu Dekat Demi Satu Gelar yang Belum Ia Gapai
Direktur Eksekutrif ABM, Michelle Chai mengatakan bahwa restrukturisasi susunan kepelatihan junior diperlukan demi menghindari skuad pemain muda Negeri Jiran kembali anjlok.
Sebagai informasi, di Kejuaraan Dunia Junior 2022 lalu, seluruh pemain junior Malaysia tersingkir di babak ketiga dan tidak ada yang dapat medali.
Sedangkan di ajang beregunya, berakhir di posisi kesembilan. Itu semua adalah hasil terburuk skuad junior Malaysia di ajang bergengsi level junior tersebut.
"Kami semua sepakat bahwa penampilan tim Malaysia di Kejuaraan Dunia Junior 2022 tidak sesuai dengan harapan, bahkan pelatih pun mengakuinya," kata Michelle Chai dikutip Sportfeat dari The Star.
"Sekarang kami mencoba melakukan sesuatu yang berbeda, jika tidak begini nanti kita bisa berakhir gagal lagi."
"Misbun Sidek akan fokus di tunggal junior saja karena itu spesialisasinya. Sedangkan ganda junior akan dipantau oleh Rexy, dia akan mengawasinya dari atas ke bawah sehingga akan memudahkan transisi pemain yang mulus dari level junior ke senior," imbuh Chai.
Baca Juga: Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2023 - Alasan Pelatih Tunjuk Pram/Yere Ketimbang Fikri/Bagas
Dengan ditambahnya tugas tersebut, otomatias pekerjaan dan tanggung jawab Rexy Mainaky jauh lebih berat.
Apalagi di sektor ganda senior, pekerjaan rumahnya masih cukup banyak.
Termasuk belum mendapatkan pelatih ganda putra sejak posisi itu ditinggalkan Flandy Limpele pada April 2022 lalu, yang kini pulang ke Indonesia dan melatih di PBSI.
"Mereka (Misbun dan Rexy) sedang berusaha mematangkan jumlah pelatih yang mereka butuhkan dan kami telah memberikan kepercayaan penuh kepada mereka untuk memilih sendiri tim pelatihnya," kata Michelle Chai.
"Asisten pelatih akan memainkan peran penting karena merekalah yang akan menyampaikan pesan dari pelatih kepala kepada para pemain."
"Rexy akan banyak memantau dari atas ke bawah, tapi saya yakin dia akan memilih asisten pelatih yang cocok," ucap Chai.