SportFEAT.COM - Untuk pertama kalinya, Jonatan Chirstie bakal menjajal petualangan pada turnamen BWF World Tour Finals 2019.
Daftar lengkap para konstestan yang akan berlaga menuju World Tour Finals 2019 sudah dirilis BWF, pada Selasa (26/11/2019).
Sebanyak 40 wakil yang tersebar di lima nomor disiplin dipastikan bakal berlaga emramaikan World Tour Finals 2019 di Guangzhou, China, pada 11-15 Desember mendatang.
Salah satu di antaranya adalah tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie.
Jonatan Christie berhasil lolos menuju World Tour Finals 2019 dengan bertengger di peringkat ketiga "Race to Guangzhou" 2019.
Seperti diketahui, sebelum dipastikan lolos menuju turnamen berhadiah total 21,1 miliar rupiah itu, para pemain atau pasangan diurutkan dalam klasemen bertajuk "Race to Guangzhou".
Keberhasilan pemain yang akrab disapa Jojo tersebut tidak terlepas dari performa yang dia tampilkan sepanjang tahun ini.
Baca Juga: Momen Kebangkitan Indonesia, 7 Amunisi Siap Berlaga Menuju BWF World Tour Finals 2019
Sejauh ini, Jonatan sudah mengoleksi dua gelar juara dari turnamen New Zealand Open 2019 dan Australian Open 2019 yang diraih secara back-to-back dalam dua pekan beruntun.
Tak cuma titel kampiun itu saja, dua gelar runner-up turnamen Super 750, French Open 2019 dan Japan Open 2019 juga berhasil dia kantongi.
Menengok pencapaian Jonatan tersebut, tak salah jika melabeli performa peraih medali emas Asian Games 2018 itu kini jauh meningkat lebih pesat ketimbang tahun lalu.
Jonatan pun bakal menyandang status tunggal putra debutan pada World Tour Finals 2019 mendatang.
Sebab pada tahun lalu, Indonesia hanya diwakili oleh satu pemain tunggal putra yakni Anthony Sinisuka Ginting.
Anthony Ginting sendiri juga dipastikan bakal menemani Jonatan menuju World Tour Finals 2019. Dia ada di peringkat keenam "Race to Guangzhou".
Baca Juga: Dulu Mustahil, Kini Impian Besar An Se-young Seolah Tinggal Menghitung Hari untuk Terwujud
Sementara itu, status sebagai tunggal putra debutan pada World Tour Finals 2019 tidak akan hanya disandang oleh Jonatan.
Setidaknya ada dua pemain dari negara lain yang juga bakal berkesempatan unjuk gigi untuk pertama kalinya pada turnamen penutup rangkaian World Tour 2019 itu.
Dua dari sosok tersebut adalah Anders Antonsen. Sebelumnya, nama Anders Antonsen cukup asing di peta persaingan tunggal putra dunia.
Hal ini disebabkan karena Denmark sendiri selama ini lebih banyak bertumpu kepada satu tunggal putra andalan, Viktor Axelsen.
Namun tahun ini, Antonsen mampu berbicara cukup banyak. Namanya mulai mencuri banyak perhatian publik tatkala memenangi laga final atas Kento Momota (Jepang) pada Indonesia Masters 2019.
Kala itu, Antonsen yang tidak diunggulkan di luar dugaan mampu menaklukkan Momota yang merupakan unggulan teratas.
Setelahnya, performa Antonsen kian menanjak. Dia berhasil mengoleksi tiga gelar runner-up, yakni Spain Masters 2019, Indonesia Open 2019 dan Kejuaraan Dunia 2019.
Satu tambahan gelar manis yang juga dia dapatkan tahun ini adalah medali emas European Games 2019.
Berkat penampilan mentereng tersebut, pemain 22 tahun itu kini ada di peringkat ketujuh "Race to Guangzhou".
Adapun satu tunggal putra lainnya yang akan melakoni debut pada World Tour Finals 2019 adalah Wang Tzu Wei.
Tunggal putra Taiwan tersebut sempat mengawali kompetisi tahun ini dengan cukup sulit lantaran kerap tersingkir di babak-babak awal.
Baca Juga: SEA Games 2019 Semrawut, Timnas U-22 Indonesia sampai Beli Minum Sendiri
Namun, memasuki paruh kedua tahun 2019, Wang Tzu Wei mulai kerap menapaki fase empat besar alias semifinal.
Progres meningkat paling kentara dari Wang adalah saat tampil pada Korea Open 2019. Di sana, Wang sukses menggulingkan beberapa nama tunggal putra unggulan seperti Anders Antonsen dan Jonatan Christie.
Wang juga tercatat pernah mengalahkan Chen Long (China) pada saat berkompetisi pada Thailand Open 2019.
Secara keseluruhan, total ada sebelas pemain yang bakal merasakan atmosfer World Tour Finals untuk pertama kalinya pada edisi tahun ini.
Selain tiga tunggal putra tersebut di atas, ada pula Busanan Ongbamrungphan (Thailand), Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan), Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia), Kong Hee-yong (Korea Selatan), Seo Seung-jae (Korea Selatan) dan Melati Daeva Oktavianti (Indonesia).
Source | : | BWF |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |