Pembalap yang pernah menyabet penghargaan Rookie of the Year 2017 itu justru menyoroti soal sikap mantan manajernya, Laurent Fellon.
Menurutnya, Laurent Fellon memiliki andil besar dalam kegagalannya di KTM.
Zarco menyebutkan, dirinya terlalu mempercayai sang mantan manajer dan cenderung membuat keputusan tergesa-gesa saat penandatangan kontrak dengan KTM.
"Saya harus bilang bahwa penandatanganan dengan KTM sebenarnya bukan pilihan saya sendiri," ucap Zarco.
"Mantan manajer saya, sangat ambisius dan menyuruh saya untuk segera menandatangani kontrak dengan KTM. Saya terlalu mempercayainya,"
"Dan sepertinya rasa terlalu percaya itu membuat saya akhirnya jadi tergesa-gesa mengiyakan kepindahan saya," imbuhnya.
Saat ini, Johann Zarco sendiri sudah resmi bergabung dengan tim lain yakni Reale Avintia, yang sekarang sudah menjadi tim satelit Ducati.
Usai memiliki tim anyar untuknya bernaung, Zarco optimistis mampu kembali meramaikan jajaran 10 besar pada MotoGP 2020.
(*)
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |