Pertemuan terakhir Marcus/Kevin dengan Endo/Watanabe pun belum lama terjadi yakni pada partai final All England 2020.
Di sana, Marcus/Kevin harus rela menerima kekalahan 'nyesek' ketika melakoni gim ketiga.
Mereka kalah dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.
Baca Juga: Ditarget Emas Olimpiade 2020, Praveen/Melati Tegaskan Siap Jawab Tantangan
Marcus pun mengakui bahwa ia merasa kecewa dengan kekalahan itu, namun bukan berarti ia berlarut-larut meratapinya.
"Kemarin di final All England memang ngenes, sudah (poin) 19 duluan," ujar Marcus Gideon dilansir SportFEAT.com dari Djarum Badminton yang mengutip sesi instagram live Badminton Indonesia.
"Tapi mau bagaimana lagi. Memangnya kalau disesali terus bisa ngulang waktunya? Kan nggak juga, jadi dinikmati saja,” imbuh pemain 29 tahun itu.
Secara peringkat, Endo/Watanabe masih di bawah gadna putra terbaik Jepang yakni Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Namun jika sudah berhadapan dengan Marcus/Kevin, Endo/Watanabe bak lawan yang nyaris tak memiliki kelemahan.
Marcus/Kevin pun tercatat masih tertinggal 2-6 dalam rekor pertemuan melawan Endo/Watanabe.
Meski begitu, Marcus yakini ia dan Kevin bisa segera mengatasi Endo/Watanabe.
Terlebih, pada pertemuan terakhir lalu, permainan mereka sudah dianggap sang pelatih, Herry Iman Pierngadi jauh lebih berani dan memahami bagaimana cara lmelawan Endo.Watanabe.
Source | : | Badminton Indonesia,Djarum Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |