SportFEAT.COM - Marcus Fernaldi Gideon yakin ia dan Kevin Sanjaya Sukamuljo segera mampu kalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe yang jadi lawan bebuyutan mereka.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dikenal sebagai gadna putra terbaik dunia.
Mereka masih jadi nomor satu di peringkat dunia dan berhasil memboyong berbagai gelar juara dalam tiga tahun belakangan.
Deretan gelar prestisius pun sudah sering Marcus/Kevin raih.
Baca Juga: Dikenal sebagai Pelatih Bertangan Dingin, Aryono Miranat Ungkap Kunci Jadi Pemain Juara
Pasangan berjulukan The Minions itu pun kerap jadi batu sandungan ganda putra lain.
Meski demikian, pada faktanya Marcus/Kevin sendiri punya satu lawan yang kini jadi musuh bebuyutan mereka.
Lawan yang dimaksud adalah ganda putra asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Pertemuan terakhir Marcus/Kevin dengan Endo/Watanabe pun belum lama terjadi yakni pada partai final All England 2020.
Di sana, Marcus/Kevin harus rela menerima kekalahan 'nyesek' ketika melakoni gim ketiga.
Mereka kalah dengan skor 18-21, 21-12, 19-21.
Baca Juga: Ditarget Emas Olimpiade 2020, Praveen/Melati Tegaskan Siap Jawab Tantangan
Marcus pun mengakui bahwa ia merasa kecewa dengan kekalahan itu, namun bukan berarti ia berlarut-larut meratapinya.
"Kemarin di final All England memang ngenes, sudah (poin) 19 duluan," ujar Marcus Gideon dilansir SportFEAT.com dari Djarum Badminton yang mengutip sesi instagram live Badminton Indonesia.
"Tapi mau bagaimana lagi. Memangnya kalau disesali terus bisa ngulang waktunya? Kan nggak juga, jadi dinikmati saja,” imbuh pemain 29 tahun itu.
Secara peringkat, Endo/Watanabe masih di bawah gadna putra terbaik Jepang yakni Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Namun jika sudah berhadapan dengan Marcus/Kevin, Endo/Watanabe bak lawan yang nyaris tak memiliki kelemahan.
Marcus/Kevin pun tercatat masih tertinggal 2-6 dalam rekor pertemuan melawan Endo/Watanabe.
Meski begitu, Marcus yakini ia dan Kevin bisa segera mengatasi Endo/Watanabe.
Terlebih, pada pertemuan terakhir lalu, permainan mereka sudah dianggap sang pelatih, Herry Iman Pierngadi jauh lebih berani dan memahami bagaimana cara lmelawan Endo.Watanabe.
"Di All England kan hampir menang. Pasti nanti menanglah akhirnya. He he. Ya, gemas pasti ada karena belum bisa tembus. Namanya main, kalau nggak menang ya kalah. Lawan juga mungkin ada yang merasa begitu, main sama kita kalah terus. He he,” kata Marcus.
Pemain yang akrab disapa Sinyo itu tak memungkiri bahwa Endo/Watanabe kerap menyulitkan ia dan Kevin.
Namun, justru hal tersebut lah yang menbuat Marcus dan Kevin makin giat berlatih dan termotivasi untuk tampil lebih baik.
Baca Juga: Memasuki Periode New Normal, Marcus Gideon Utamakan Satu Hal Penting Ini Saat Kembali Berlatih
“Setiap perjalanan pasti ada ganjalan. Tapi biar saja, itu kan jadi tambah seru dan menantang. Setiap kalah, sedih itu pasti," ucap Marcus.
"Kita sudah pergi jauh-jauh, ekspektasinya juga mau menang, tapi kan apa yang terjadi ya dinikmati saja. Kalau nggak dibuat happy untuk apa? Kan nggak bisa diulang juga," kata dia lagi.
(*)
Source | : | Badminton Indonesia,Djarum Badminton |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |