SportFEAT.com - Andrea Dovizioso dan Ducati masih bingung menentukan racikan motor Desmosedici GP 20 yang tepat dengan penggunaan jenis ban baru Micheli jelang MotoGP Austria 2020.
Andrea Dovizioso masih belum bisa bernafas lega jelang MotoGP Austria 2020.
Rider 33 tahun asal Italia itu masih menderita soal adaptasi ban baru Michelin yang masih belum menemukan kecocokan dengan pengaturan mesin Desmosedici GP 20 Ducati.
Pad seri pembuka MotoGP 2020, Andrea Dovizioso masih bisa tersenyum memenangi pdoium ketiga.
Baca Juga: Bos Ducati Bela Johann Zarco Soal Insiden dengan Pol Espargaro
Namun di dua seri berikutnya, termasuk pada seri MotoGP Republik Ceska 2020 di sirkuit Brno kemarin Minggu (9/8/2020), semua mulai berubah.
Andrea Dovizioso terlihat kesulitan mengendalikan motor Ducati milknya.
Bahkan sesi kualifikasi di Brno jadi sesi kualifikasi terburuk sepanjang kariernya lantaran mengawali starting grid di urutan ke-18.
Kesulitan dengan pemilihan jenis ban sudah sering dialami pembalap dan tim.
Namun pada kasus kali ini, Dovizioso merasa sedikit berbeda.
Tahun ini Micheli memang mengeluarkan jenis ban terbaru mereka, diyakini bisa membuat pembalap tampil lebih gesit saat mengaspal di sirkuit.
Namun, nyatanya perubahan dari Michelin tak langsung membawa dampak baik bagi Ducati.
Baca Juga: Ketergantungan Repsol Honda pada Marc Marquez Semakin Mencolok
Dovizioso bahkan menilai bahwa settingan atau pengaturan mesin motornya tak kunjung menemui kecocokan dengan ban baru Michelin.
Jenis ban baru Michelin memiliki grip tambahan, membuat motor sedikit bergeser saat digunakan untuk menikung, dan mendorong bagian depan saat pengereman.
"Yang pasti, motor Desmosedici GP19 dan GP20 itu mirip," ujar Dovizioso yang menegaskan masalahnya bukan pada gaya balapnya.
"Ban belakang pasti mendorong bagian depan dan itu membuat motor bekerja dengan cara yang berbeda. Kami harus mengubah settingan kami, dan itu tidsk mudah," sambungnya.
Baca Juga: Franco Morbidelli: Terima Kasih Paman Besar Valentino Rossi!
Dovizioso yang notabene pembalap terkuat di Ducati, menekankan bahwa mengubah gaya balapnya sama sekali tidak bisa membantu.
Dia terus menegaskan bahwa perubahan harus ada dari settingan motor.
Namun, tantangan makin sulit karena settingan dari GP19 ataus eri sebelumnya pun tidak cocok dengan ban baru Michelin.
"Saya pikir dengan mengubah sedikit gaya balap saya, saya bisa memperbaiki situasi. Tapi ternyata tidak seperti yang diinginkan," kata Dovi.
"Saya butuh waktu lebih banyak bantuan dari set-up. Saya bukan pembalap yang mau gunakan itu sebagai alasan, tapi faktanya jika Anda memeriksa data saya, bagian depannya selalu terkunci," imbuhnya.
"Saya selalu kehilangan waktu saat mengerem. Kami pernah mengalami situasi ini dua tahun lalu dan menemukan solusinya,"
"Tapi dengan sokusi yang sama seperti dulu, itu tidak bisa berlaku lagi untuk masalah sekarang," ucap Dovizioso lagi.
Ducati dan Andrea Dovizioso kini dihadapkan tantangan besar lagi mengingat seri berikutnya akan digelar di sirkuti Red Bull Ring.
Sirkuit Red Bull Ring dikenal sebagai sirkuitnya motor-motor dengan power kuat seperti Ducati dan KTM.
(*)
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |