Sejak saat itu, banyak yang menduga bahwa keputusan Marquez tetap nekat balapan itulah yang membuat cederanya semakin parah dan berkepanjangan.
Peran dokter yang menangani Marquez lalu membolehkannya turun berlaga di seri kedua saat itupun bahkan dituding jadi biang keladinya.
Akan tetapi, kini Marquez menegaskan bahwa tudingan tentang dokter yang bersalah karena membolehkannya balapan adalah tidak tepat.
Baca Juga: Berhasil Wujudkan Impian Masa Kecil, Begini Curhatan Tandem Anyar Marc Marquez
"Pada akhirnya, itu adalah keputusan semua orang," kata Marc Marquez dikutip Sportfeat.com dari Crash.net.
"Ketika kami memenangkan gelar, kami selalu berbicara sebagai sebuah tim bersama orang-orang di sekitar saya."
"Dan ketika kami melakukan kesalahan, kita harus membicarakannnya dari semua sisi," ujar Marquez.
Juara dunia 6 kali itupun mengakui bahwa kesalahan juga terletak padanya karena ia yang pada akhirnya memutuskan untuk tetap nekat tampil.
Baca Juga: Quartararo Bertitah, Sebut Anak Didik Valentino Rossi Hanya Cari Jalan Aman
Marquez pun tak mau ada ketegangan antara dia dengan dokter pertama yang merawatnya usai cedera saat itu.
Ia tak mau dokter tersebut disalahkan dan seolah menjadi biang keladi matinya karier Marquez selama semusim kemarin.
Source | : | Crash.net |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |