SportFEAT.com - Jika tim Indonesia tidak dipaksa mundur dari All England Open 2021, bisa saja Anthony Ginting membuat wakil Malaysia, Lee Zii Jia gigit jari.
Kehadiran Anthony Sinisuka Ginting di All England Open 2021 menjadi salah satu yang dinantikan.
Pemain tunggal putra Indonesia berperingkat 5 dunia itu tengah berada dalam fase pembuktian usai hasil minor di Thailand kemarin.
Setelah menelan hasil yang mengecewakan, kebangkitan Anthony Ginting sangat dinantikan terjadi di All England Open 2021.
Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Orleans Masters 2021 - Akhirnya Penantian Yulfira/Febby Terjawab
Persiapan matang dan cukup lama yang khusus difokuskan ke ajang tertua di dunia itu dilakukan Ginting sejak akhir Janurari lalu.
Di pelatnas PBSI ia digembleng untuk terus memperbaiki kekurangannya, yang paling utama adalh fokus.
Sebab jika berbicara skill dan teknik, Ginting dinilai sang pelatih hendry Saputra sudah mumpuni. Hanya tinggal memnajga fokusnya yang masih sering hilang di lapangan.
Sayangnya, kerja keras dan persiapan matang Anthony Ginting dan pemain Indonesia lainnya, justru harus berantakan akibat tim Indonesia dipaksa mundur dari All England Open 2021.
Momen melihat kebangkitan Ginting pun harus tertunda. Padahal, di All England Open 2021 ini, ia berpotensi menghadapi Kento Momota (Jepang) dan menggelar megaduel MomoGi.
Penantian kisah manis Ginting itu akhirnya justru berpindah ke sisi tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.
Ya, Lee Zii Jia menjadi rising star di ajang All England Open 2021 kali ini.
Baca Juga: Orleans Masters 2021 - Akhirnya Terungkap, Inilah Wakil Indonesia yang Terpaksa Mundur
Di saat tim Indonesia harus mundur, ia benar-benar mampu memanfaatkan peluang dan bahkan membuat kejutan besar dengan menjadi juara.
Perjalanan Lee Zii Jia menjadi kampiun All England Open 2021 diraih dengan dramatis tatkala ia sukses menumbangkan Kento Momota di perempat final, kemudian juara bertahan Viktor Axelsen di final dengan skor 30-29, 20-22, 21-9.
Uniknya, bagan drawing Lee Zii Jia ini sebenarnya juga berpotensi untuk bertemu Anthony Ginting di semifinal.
Baca Juga: Orleans Masters 2021 - Tunggal Putra 52 Tahun Ikut Main, Skornya Berakhir Tragis
Jika saja tim Indonesia tidak dipaksa mundur, mungkin saja alur cerita dan sejarah yang terjadi akan berbeda.
Di atas kertas, Lee Zii Jia adalah pemain underdog di hadapan Anthony Ginting. Data head to head membuktikan bahwa Lee Zii Jia belum pernah mampu menang atas Ginting.
Sejauh ini ia masih tertinggal 0-3 atas Ginting dengan pertemuan terakhir terjadi di BWF World Tour Finals 2020 lalu.
Setiap kali berhadapan Lee Zii Jia banyak kewalahan menerima serangan tajam dari Ginting.
Mengingat keduanya sama-sama berusaha bangkit dari hasil buruk di Thailand, kemudian melakukan persiapan matang dalam rentang waktu yang sama, tak salah jika berandai-andai duel keduanya bisa sangat seru di All England 2021 lalu.
Ambisi Ginting pun bisa lebih besar.
Sebab Lee Zii Jia berangkat dengan ambisi mengakhiri puasa gelar 4 tahun Malaysia, sedangkan Ginting punya tekad besar memutus paceklik gelar tunggal putra Indonesia sejak 1994 yang diraih Hariyanto Arbi.
Meski begitu, nasi sudah menjadi bubur. Faktanya tak ada satupun wakil Indonesia yang mendapat kesempatan untuk membuktikan diri di All England Open 2021 akibat 'pengusiran' yang mereka terima.
Baca Juga: Kejanggalan Service Judge All England Open 2021 di Laga Ahsan/Hendra Bakal Diusut Tuntas
Di sisi lain, kebangkitan Lee Zii Jia sangat perlu diapresiasi. Di tengah keraguan publik Negeri Jiran terhadapnya yang sempat membuat posisi sang pelatih Hendrawan juga nyaris dicopot, ia mampu membungkamnya dengan gelar prestisius.
Terlebih, selama mempersiapkan diri sebelum All England Open 2021, Lee Zii Jia berjuang menghadapi tekanan hingga sempat stress dan menyendiri.
Baca Juga: Hubungan Indonesia-BWF Retak, Permintaan Maaf Dianggap Tak Jelas
"Dia juga merasa bersalah atas penampilannya yang kurang bagus saat itu dan menjadi pendiam," ungkap ibu Lee Zii Jia, Leow Siet Peng.
"Ia semakin stres setelah melihat lima seniornya didepak oleh Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pada Februari lalu."
"Dia kurang berbicara dengan keluarga dan hanya berkomunikasi melalui pesan," pungkasnya.
Source | : | the star,SportFEAT.com |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |