SportFEAT.com - Ngenesnya penampilan Valentino Rossi di MotoGP 2021 memancing sindiran menohok. Siapapun pembalap yang menang di depan The Doctor sudah serasa keledai yang juara MotoGP.
Performa Valentino Rossi yang terus menurun di MotoGP 2021 membuat ia didesak segera pensiun.
Sampai saat ini The Doctor masih belum mengumumkan apapun.
Rencananya, setelah seri MotoGP Austria 2021, juara dunia sembilan kali itu baru akan memberikan pernyataan terkair masa depannya.
Penampilan jeblok Rossi di musim ini memang terbilang cukup mengenaskan bersama tim barunya, Petronas Yamaha.
Baca Juga: Andrea Dovizioso Tak Mungkin Diterima Petronas Yamaha, Syarat Razlan Razali Sulit
Pembalap 42 tahun itu jarang terlihat memiliki start apik atau bahkan finis di grid depan.
Berulang kali Rossi terlihat terseok-seok mengejar pembalap muda yang lebih gesit di barisan belakang.
Situasi Rossi itu membuat banyak pihak terus kasihan pada juara dunia sembilan tersebut.
Mereka yang merasa iba berpendapat bahwa tak seharusnya sosok ikonik MotoGP megakhiri kariernya dengan begitu mengenaskan.
Salah satu yang tak luput menyorot performa Rossi ialah mantan juara dunia asal Italia, Marco Lucchinelli.
Marco Lucchinelli merupakan mantan pembalap MotoGP era 70-80an. Ia merasa seharusnya Rossi tidak memaksakan diri masih bertahan di MotoGP jika fisiknya tak lagi mampu bersaing.
Baca Juga: Bursa Pembalap MotoGP - Deretan Incaran Petronas Yamaha, Ada Raja WSBK Masuk Radar
"Ketika saya mengatakan dia harus pensiun, itu bukan berarti saya terkesan mau sok mengajari dia," kata Marco Lucchinelli kepada GPOne, dikutip Sportfeat dari Tuttomotoriweb.it.
"Saya bilang seperti itu karena saya memiliki hubungan khusus dengannya dan dengan keluarganya. Saya adalah teman ayahnya (Graziano Rossi, red)," ucap Lucchinelli.
Lucchinelli sangat prihatin melihat penampilan Valentino Rossi ini yang hanya bisa finis terbaik di peringkat ke-10.
Baca Juga: Cal Crutchlow Terjun Balapan Lagi di MotoGP 2021, Penjualan Tiket dan Rating TV Diprediksi Melonjak
Alih-alih berebut podium, mampu melewati garis finis dan mendapat poin saja sudah sangat berarti bagi dia.
Bahkan Lucchinelli memberi permisalan yang begitu menohok saking ngenesnya performa The Doctor.
Lucchinelli menilai, akibat hasil jelek Rossi, siapapun pembalap yang berhasil finis di depan Rossi sudah dianggap hebat.
"Ketika ada yang berada di depan Valentino Rossi, mereka seperti mendapatkan hari yang sangat hebat, serasa sudah memenangkan MotoGP," kata Lucchinelli.
"Lalu mereka dibicarakan di banyak media."
"Sebut saja Iker Lecuona (KTM Tech3, red), siapa yang akan membicarakan dia kalau dia tidak bertarung di barisan belakang dengan Valentino?"
"Saya bahkan tidak akan tahu kalau dia ILecuona) itu balapan di MotoGP."
"Jadi, Valentino itu membuat keledai seperti sudah juara MotoGP. Dia juga memiliki nasib buruk berlipat-lipat," ungkapnya.
Baca Juga: Bos Ducati Sok-sokan Puji KTM, Ternyata Demi Kerja Sama Tenggelamkan Fabio Quartararo di MotoGP 2021
Meski melontarkan kritik keras dan menohok, Lucchinelli sebagai rekan ayah Rossi juga sangat iba dan menilai apa yang menyebabkan Rossi menurun.
"Buruk rasanya melihat dia selalu di belakang. Ini jelas bukan lagi soal masalah motor karena pembalap lain pakai motor sama pun bisa di depan," ucap Lucchinelli.
"Dia bahkan sebenarnya tidak melambat, dia masih bisa menikung dan sangat dekat (waktunya) dengan pembalap terdepan."
"Tapi sekarang, apsek elektronik semua tim kuat. Bahkan seorang pembalap debutan (rookie) yang baru mentas di MotoGP bisa langsung melaju kencang," katanya.
Source | : | tuttomotoriweb.it |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |