SportFEAT.com - Pelatih Herry IP mengungkap faktor terbesar yang menjadi penyebab kekalahan Marcus/Kevin dari ganda putra Malaysia di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020.
Ganda putra terbaik Indonesia sekaligus nomor satu dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo harus mengubur impian mereka di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terhenti di babak perempat final Olimpiade Tokyo 2020, Kamis (29/7/2021).
Marcus/Kevin kalah dari wakil Malaysia peringkat delapan dunia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
The Minions bahkan harus rela menelan kekalahan straight game alias dua gim langsung dengan skor 14-21, 17-21.
Penampilan Marcus/Kevin pada laga tersebut terlihat kurang maksimal.
Beberapa kali pukulan mereka terlihat tidak 'in' dan kurang nyaman menjalani reli sepanjang laga meawan finalis All England 2019 itu.
"Iya ini di luar prediksi ya," tutur sang pelatih, Herry Iman Pierngadi dikutip Sportfeat dari siaran pers PBSI.
"Mereka tidak bisa keluar dari tekanan, dua-duanya jadi tegang dan pola mainnya tidak normal, tidak bisa seperti biasanya."
"Sebaliknya lawan bisa menerapkan pola mainnya, enak, enjoy, tidak tegang, dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya," ungkap Herry.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - 2 Sejarah Manis Greysia/Apriyani dalam Capaian Bulu Tangkis Indonesia
Namun demikian, dari kacamata Herry IP, performa Marcus/Kevin tidak maksimal bukan karena faktor teknis.
"Marcus/Kevin kita tidak bisa bicara teknis, mereka kalau menurut saya masalahnya di mental," jelas Herry IP.
"Mereka terlalu beban, tidak bisa mengatur pikirannya, mungkin terlalu berekspektasi atau bagaimana jadi mainnya kacau."
"Faktor servisnya difault terus juga ada sedikit. Faktor mereka tidak ada pertandingan, juga ada. Tetapi menurut saya faktor terbesarnya di masalah mental," lanjutnya.
Marcus/Kevin memang datang ke Olimpiade Tokyo 2020 dengan berlabel status unggulan pertama.
Tak cuma itu, beberapa waktu lalu sebelumnya, Marcus/Kevin pernah mengungkap bahwa target mereka memang medali emas.
Khususnya dari pihak sponsor Yonex. Target ini diberikan lantaran beberapa kali target Juara Dunia belum kesampaian oleh mereka.
Akan tetapi, Herry IP sedikit tidak menyangka bahwa beban yang dirasa Marcus/Kevin pada Olimpiade Tokyo 2020 kali ini akan begitu sangat mempengaruhi cara main mereka.
"Mirip-mirip lah masalahnya, tapi saya tidak sangka di Olimpiade ini permainannya sama sekali tidak keluar. Waktu Kejuaraan Dunia permainannya masih ok," tutur Herry.
"Sebenarnya saat pemanasan biasa saja, tapi saat mulai main ketinggalan, nyangkut, ketinggalan, nyangkut lalu di situ mulai tertekan. Tapi di luar itu, harus kita akui pasangan Malaysia memang lagi bagus," kata Herry lagi.
Di sisi lain, Aaron Chia/Soh Wooi Yik memang berapi-api dalam berusaha mengalahkan Marcus/Kevin.
Maklum, sebelum ini, mereka telah menelan tujuh kali kekalahan dalam tujuh pertemuan melawan Marcus/Kevin.
Selain itu, sosok pelatih Chia/Soh juga mantan pemain ganda putra Indonesia yang juga mantan anak didik Herry IP, Flandy Limpele.
Permainan Chia/Soh benar-benar keluar dan sangat bagus dalam menekan lawan.
Source | : | PBSI |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |