SportFEAT.com – Manajer Tim Yamaha, Lin Jarvis mengaku bingung dengan performa Maverick Vinales yang terlalu misterius sebelum akhirnya berpisah di MotoGP 2021.
Manajer Tim Yamaha, Lin Jarvis berbicara soal perpisahan Maverick Vinales dengan tim Monster Energy Yamaha di MotoGP 2021.
Maverick Vinales dan Yamaha sepakat mengakhiri kerjasama lebih dini di MotoGP 2021 pada Jumat, (20/8/2021).
Vinales sebenarnya memiliki kesempatan untuk menggeber motor YZR-M1 hingga akhir musim.
Baca Juga: Girangnya Rookie Ganas Ducati saat Berhasil Kangkangi Marc Marquez
Namun, tabiat Maverick Vinales yang dianggap sengaja merusak mesin motor YZR-M1 pada MotoGP Styria 2021 membuat Yamaha naik pitam.
Pabrikan Iwata itu pun memberikan skors untuk Vinales dengan larangan tampil di MotoGP Austria 2021.
Hingga akhirnya, Yamaha memutuskan tak ingin menggunakan jasa pembalap Spanyol itu di sisa musim ini dimulai pada MotoGP Inggris 2021 mendatang.
Lin Jarvis mengatakan bahwa bukan keputusan yang mudah untuk berpisah dengan pembalap seperti Maverick Vinales.
Tapi, performa misterius yang tidak konsisten membuat Yamaha geleng-geleng kepala soal masalah apa yang terjadi padanya.
Baca Juga: Pisah Prematur dengan Yamaha, Maverick Vinales Bisa Perkuat Aprilia Lebih Cepat dengan Skenario Ini
"Saya akan mengatakan hasil (finish terakhir) di Sachenring menjelaskan masalah yang dimiliki Maverick saat ini dalam kariernya," kata Lin Jarvis dilansir SportFEAT.com dari Speedweek.com.
“Kadang-kadang hasilnya sangat bagus, tapi kadang-kadang sangat buruk. Saya pikir ada masalah pada Achilles, titik rentannya.”
“Terkadang tidak bisa dijelaskan, sulit dimengerti. Bisa terjadi antara pagi dan sore hari atau dari satu rute ke rute lainnya,” sambung pria Inggris itu.
Baca Juga: Gara-gara Maverick Vinales, Andrea Dovizioso Mentas Lagi dan Berduet dengan Valentino Rossi
Lebih lanjut, Maverick Vinales diisukan hengkang dari Yamaha akibat suasana tak yang tak nyaman di paddock. Terlebih saat pabrikan Jepang itu secara sepihak mengganti kepala krunya.
Tetapi, Lin Jarvis menegaskan bahwa pergantian itu justru membuat Vinales tampil lebih garang.
"Maverick jelas punya masalah di Sachsenring, tetapi di Catalunya, dalam balapan pertamanya dengan kepala kru baru Silvano Galbusera, semuanya berjalan sangat baik,” ujar Lin Jarvis.
“Maverick finish di posisi kelima, dan dia jadi yang tercepat pertama di tes Senin di Montmelo!."
“Jadi, dia berada di posisi pertama dalam tes, lalu finish terakhir di Jerman. Di Assen dia kembali dengan beberapa waktu terbaik. Itu tidak biasa," lanjut pentolan Yamaha itu.
Lebih jauh, penting bagi Maverick Vinales memiliki kenyamanan dan mental yang kuat saat performanya tak konsisten di MotoGP 2021.
“Maverick sangat berbakat. Pada saat yang sama itu adalah misteri," jelas Lin Jarvis.
“Tetapi sangat penting baginya untuk merasa nyaman secara mental, kuat dan bahagia. Dia harus merasa bahwa dia berada di tempat yang tepat,” sambungnya.
Baca Juga: Sangar! Valentino Rossi Disamakan Seperti Diego Maradona dan Michael Schumacher
Akan tetapi, pembalap berjulukan Top Gun itu tak lagi menemukan rasa nyamannya di Yamaha.
Oleh sebab itu, Yamaha juga tak memaksa Vinales untuk tetap bersama tim berlogo garpu tala di sisa MotoGP 2021 ini.
“Ketika kami merasa bahwa Maverick tidak lagi senang dengan kami, kami mencari solusi, seperti di masa lalu," tutur Lin Jarvis.
“Prinsip kami selalu tidak memaksa pembalap untuk tetap tinggal. Jika atlet tidak senang, lebih baik dia meninggalkan kita. Ini lebih baik untuk tim, untuk pembalap dan semua orang yang terlibat," tukasnya.
View this post on Instagram
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |