SportFEAT.com - Pembalap WSBK, Scott Redding kecewa gagal mentas di MotoGP dan tersinggung dengan cara tim MotoGP yang tidak meliriknya karena masalah usia.
Scott Redding, sosok pembalap WSBK dari tim Ducati agaknya kecewa gagal dilirik tim-tim MotoGP untuk musim depan.
Nama Scott Redding sebelumnya sempat dirumorkan jadi target tim MotoGP untuk mentas di musim depan, sebagai efek domino sejak hengkangnya Maverick Vinales dari Yamaha.
Redding yang pernah membalap di MotoGP sejak 2014 hingga 2018 sempat antusias karena dia bisa berpeluang kembali mentas di kelas premier.
Baca Juga: Jadwal Denmark Open 2021 - Duel Derbi Ganda Putra Indonesia Pastikan Tiket Perempat Final
Namun angan-angannya batal terwujud setelah tak ada tim MotoGP yang benar-benar meliriknya.
Satu hal yang membuat Redding tersinggung adalah ia merasa bahwa dirinya tidak dirlirik karena alasan usia.
Sebagai informasi, pembalap asal Inggris tersebut berusia 28 tahun, setara dengan Marc Marquez (Repsol Honda).
Namun dia merasa dikesampingkan dari daftar incaran karena alasan usia.
Redding pun tak ragu menilai tim MotoGP era sekarang tidak respek terhadap pembalap senior atau yang sudah punya pengalaman dan lebih memilih rider muda.
"Sejujurnya saya ingin mencoba dan kembali ke MotoGP karena saya merasa saya sekarang telah berbeda dengan saya yang dulu," ucap Redding dikutip Sportfeat dari Autosport.
Baca Juga: Hasil Lengkap Denmark Open 2021 - Ginting Mundur, Wakil Unggulan Indonesia Berguguran
"Dan saya tidak pernah mendapat kesempatan yang nyata. Saya tidak pernah benar-benar memiliki motor yang kompetitif untuk menang balapan," imbuh dia.
"Saya berbicara dengan beberapa tim, dan mereka semua akan berkata 'Dia terlalu tua, dia sudah 28 tahun', seperti itu," ucap Redding yang juara British Superbike 2019 itu.
Baca Juga: Jorge Lorenzo: MotoGP Sekarang Sudah Tidak Sama Lagi Seperti Dulu
Redding menyoroti cara pendekatan tim MotoGP era sekarang kurang menghargai para pembalap yang sudah lebih berpengalaman.
Redding bahkan menilai bahwa keputusan tim MotoGP merekrut pembalap muda juga memudahkan mereka memutus kontrak karena diberi target yang tinggi.
"Mereka membawa pembalap muda sekarang, tetapi bagi saya, saya tidak percaya pada sisitem ini," ucap Redding.
"Orang-orang seperti saya dan pembalap yang lebih tua, kami bekerja sepanjang hidup kami untuk pergi ke MotoGP, untuk mendapatkan uang, untuk mengorbankan seluruh hidup kami."
"Tapi sekarang, Anda masuk ke MotoGP dan jika dalam 1-2 tahun Anda tidak bisa membuat sesuatu, Anda akan terusir."
Dari perlakuan seperti itulah yang membuat Redding menilai tim MotoGP kurang menghargai pembalap senior.
Baca Juga: MotoGP Emilia Romagna 2021 - Mekanik Avintia Ducati Dipecat Gara-gara Tes PCR Palsu
"Apakah adil pembalap yang berkarier bertahun-tahun dengan dedikasi lalu diminta mencoba sesuatu 1-2 tahun dengan motor tidak begitu bagus?"
"Anda tidak mendapatkan uang, tapi Anda yag harus dapat pekerjaan dengan perlu melakukan ini dan itu. Ini tidak adil, Itu tidak menghormati pembalap namanya."
"Saya percaya seorang pembalap setidaknya diberi waktu 5-8 tahun di MotoGP dan setelah ini jika tidak bisa berbuat banyak barulah bisa diganti. Tapi sekarang semuanya gila, maunya hasil cepat dan terburu-buru," imbuh Redding.
Source | : | Autosport |
Penulis | : | Nestri Yuniardi |
Editor | : | Nestri Yuniardi |