SportFEAT.com – Mantan Manajer Pramac Racing, Francesco Guidotti membeberkan dua hal yang harus diperbaiki Johann Zarco jika ingin merebut gelar juara dunia MotoGP 2022.
Pembalap Pramac Racing, Johann Zarco sempat memiliki peluang besar untuk merebut gelar juara dunia pada MotoGP 2021 lalu.
Zarco menjadi pesaing takhta juara dunia di paruh pertama musim 2021.
Namun, performanya menurun drastis di paruh kedua dan harus puas bertengger di peringkat lima klasemen akhir.
Baca Juga: Rookie Ganas MotoGP 2021 Bongkar Keistimewaan Ducati Ketimbang Pabrikan Lain
Mantan Manajer Tim Pramac Racing, Francesco Guidotti pun angkat suara soal degradasi performa yang dialami pembalap Prancis itu.
Francesco Guidotti mengaku bahwa pembalap berusia 31 tahun itu kerap kehilangan arah.
Hal tersebut juga terjadi saat Zarco membela tim satelit Yamaha pada musim 2018.
"Terkadang Johann Zarco sering kehilangan arah, kemudian situasi menjadi sulit,” kata Francesco Guidotti dilansir SportFEAT.com dari Motosan.es.
“Tapi itu adalah karakteristik dari banyak pembalap di grid. Itu sudah banyak terlihat dalam beberapa tahun terakhir,” sambung Guidotti.
Baca Juga: KTM Akhirnya Jujur Ungkap Alasan Mendepak Iker Lecuona meski Baru 2 Tahun di MotoGP
Lebih lanjut, Francesco Guidotti yang bakal menjadi Manajer Tim Balap KTM itu masih optimistis Johann Zarco bakal menjadi juara dunia di MotoGP 2022 mendatang.
Namun, rekan setim rookie ganas Ducati Jorge Martin itu wajib memperbaiki konsistensi performanya dan pantang untuk terpeleset seperti musim ini.
“Tahun 2020 merupakan musim yang singkat hanya dengan 14 seri, tapi dengan 18 atau 20 seri banyak pembalap sulit mempertahankan konsistensinya sepanjang musim,” tutur pria asal Italia itu.
“Pembalap yang berhasil menjaga konsistensi itu akan merebut gelar juara dunia.”
“Bahkan jika Anda goyah dalam dua atau tiga balapan, Anda hampir tidak bisa memenangkan gelar. Itulah yang kami pelajari,” tambah Francesco Guidotti.
Selain konsistensi, Guidotti juga memberi pesan agar Johann Zarco meningkatkan kondisi fisiknya.
Gaya balap khas yang dimiliki Johann Zarco menuntutnya untuk memiliki kondisi fisik lebih bagus di setiap musimnya.
“Jika Anda terbiasa membalap dengan gaya tertentu seperti Johann Zarco yang membalap dengan sedikit usaha dan menggunakan sedikit tenaga, maka lambat laun pasti akan menderita,” tutur Francesco Guidotti.
“Jika Anda ingin benar-benar cepat diatas motor, sebagai pembalap Anda harus memiliki lebih banyak tenaga dan energi setiap tahun,” lanjut Guidotti.
Baca Juga: Darryn Binder, Debutan Lompat Kelas yang Ramaikan Pembalap Kakak-Adik di MotoGP 2022
Di sisi lain, Francesco Guidotti merasa sedih meninggalkan Pramac Racing dan memulai perjalanan baru bersama KTM di MotoGP 2022 mendatang.
Terutama dia sudah memiliki hubungan dekat dengan bos tim satelit Ducati, Paolo Campinoti.
“Tentu saja, dia (Paolo Campinoti) akan senang jika bisa mengalahkan saya di setiap balapan melawan KTM,” kata Guidotti.
“Perpisahan ini tentu menyedihkan. Karena Pramac adalah tim spesial yang sudah saya bela selama sepuluh tahun,” tukas petinggi anyar KTM itu.
View this post on Instagram
Source | : | Motosan.es |
Penulis | : | Bagas Dadiraka |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |