Meski menyesal, Jonatan mengaku legowo dengan pencapaian di Korea Open 2022.
"Puji Tuhan pastinya karena bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera," tutur Jonatan mengawali.
Baca Juga: MotoGP Americas 2022 - Faktor yang Bisa Antarkan Fabio Quartararo Raih Gelar Perdana Musim Ini
"Kalau dibilang menyesal pasti menyesal, tadi sepertinya sudah hampir menjuarai Super 500 pertama saya.
"Tapi kembali lagi Tuhan yang memberi dan Tuhan juga yang mengambil. Jadi saya tetap bersyukur dengan hasil ini."
Pria 24 tahun itu lantas menceritakan bahwa Weng Hong Yang tampil baik khususnya setelah merebut gim kedua.
"Di gim kedua sudah unggul 19-16 dan ada beberapa kali bolanya tanggung dan saya coba mematikan tapi dia masih bisa menahan," tutur Jonatan.
"Saya rasa lawan bagus dan cukup siap di momen seperti itu."
Lebih jauh, Jonatan mengakui semangat tak kenal lelah yang ditunjukkan lawan membuat dirinya kewalahan meski tak menampik ada sedikit faktor keberuntungan.
Baca Juga: MotoGP Americas 2022 - Aleix Espargaro Ngamuk dengan Alex Marquez: Dia Tak Punya Rasa Hormat
"Ada faktor keberuntungan, tapi usaha dia memang maksimal dan tidak mau kalah," ungkap Jonatan lagi.
"Di gim ketiga dia lebih enjoy dan percaya diri setelah bisa lepas dari tekanan."
Selain itu, jebolan PB Tangkas tersebut juga menjelaskan satu biang keladi yang membuat dirinya kalah di final Korea Open 2022 yakni faktor stamina.
Baca Juga: MotoGP Americas 2022 - Mulai Bangkit, Francesco Bagnaia Ungkap Sosok yang Berjasa Angkat Performanya
“Kondisi saya sebenarnya memang lelah tapi itu bukan alasan, semua pemain juga merasakan," ujar Jonatan.
"Hari ini saya kurang bisa menerapkan strategi dengan baik di poin-poin krusial,” pungkas pemain ranking delapan dunia tersebut.
Source | : | PBSI.id |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |