SportFEAT.COM - Keberhasilan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dalam menjuarai dua turnamen bulu tangkis di Eropa masih menyisakan sejumlah cerita.
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menjadi sorotan berkat penampilan apik yang mereka tunjukkan di Benua Biru.
Duo PraMel menjalani tur Eropa dengan mengikuti ajang Denmark Open 2019 dan French Open 2019.
Aksi sapu bersih pun berhasil dilakukan oleh Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kala tampil dalam dua turnamen bulu tangkis berkategori BWF World Tour Super 750 itu.
Berdasar catatan SportFEAT.com, Duo PraMel menjalani sepuluh laga dalam dua pekan beruntun yang seluruhnya sukses diakhiri dengan kemenangan.
Berkat torehan tersebut, Praveen/Melati berhasil memenangi dua gelar juara dari tur Eropa yang mereka jalani.
Baca Juga: French Open 2019 - Terungkap Ucapan Praveen yang Membakar Asa
Dua gelar juara itu diakui oleh Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sebagai salah satu bentuk pembuktian diri.
Trofi Denmark Open 2019 dan French Open 2019 tersebut juga menyudahi rasa penasaran Praveen/Melati untuk menjadi juara sejak dipasangkan pada awal 2018.
Di tengah euforia kemenangan Duo PraMel, terselip kisah perjuangan keras Melati Daeva Oktavianti untuk menjadi juara.
Pasalnya, Melati tetap mampu menunjukkan penampilan impresif meski dengan kondisi tubuh yang tidak sepenuhnya prima.
Melati Daeva Oktavianti diduga terjangkit flu yang sudah dirasakan sejak tampil pada laga semifinal Denmark Open 2019, Sabtu (19/10/2019).
Dugaan itu makin kuat setelah Melati beberapa kali tertangkap kamera sedang terbatuk dan mengusap hidungnya dengan handuk atau kaus.
Kondisi perempuan 25 tahun tersebut juga sempat mendapat sorotan oleh komentator pertandingan BWF, Gillian Clark.
Dalam pertandingan final French Open 2019, Minggu (27/10/2019), Clark menyebut Melati sedang terjangkit flu dan dibenarkan oleh rekan komentatornya.
look at this new determination from praveen, and where it leads him. love itpic.twitter.com/ac22pbaDC1
— gre (@raketmpin) October 27, 2019
Walau demikian, Melati Daeva Otavianti tetap mampu menunjukkan penampilan terbaik bersama Praveen Jordan di laga penentuan gelar juara itu.
Setelah melewati duel alot selama tiga gim, Duo PraMel berhak menjadi kampiun French Open 2019 usai mengalahkan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), 22-24, 21-16, 21-12.
Baca Juga: Jadwal Liga 1 Hari Ini - Menanti Efek Ultimatum Presiden Persebaya
Jika boleh berlebihan, upaya keras yang ditunjukkan oleh Melati Daeva Oktavianti di atas hampir sejajar dengan apa yang pernah dilakukan Michael Jordan 22 tahun yang lalu.
Kala itu, Michael Jordan yang memperkuat Chicago Bulls tengah melakoni partai kelima NBA Finals 1997 kontra Utah Jazz.
Bertandang ke markas Jazz pada 11 Juni 1997, Jordan yang saat itu tengah dalam kondisi tidak fit tetap diturunkan ke lapangan.
Akan tetapi, pemain basket legendaris ini tetap mampu tampil memikat guna mengantar Bulls meraih kemenangan satu bola 90-88.
Dilansir SportFEAT.com dari basketball-reference, saat itu Michael Jordan sukses membukukan 38 poin, 7 rebound, dan 5 assist.
Penampilan apik Michael Jordan saat itu pun dikenang oleh khalayak basket dalam peristiwa yang diberi tajuk "Flu Game".
"Saya memaksakan diri hingga nyaris pingsan. Saya hampir mengalami dehidrasi dan itu semua dilakukan hanya untuk memenangan pertandingan ini," tutur Jordan seusai menjalani Flu Game.
"Saya tak bisa bernapas. Tingkat energi saya begitu rendah dan mulut saya terasa sangat kering," ujarnya dikutip SportFEAT.com dari The Undefeated.
Sama seperti Melati Daeva Oktavianti, perjuangan Michael Jordan pada saat itu juga tak berakhir dengan sia-sia.
Setelah memetik kemenangan tipis saat Flu Game, Jordan sukses mengantarkan Chicago Bulls mengunci gelar juara NBA 1997.
Kepastian itu didapat seusai Bulls memenangi gim keenam dengan skor 90-86 yang membuat tim berlogo banteng itu unggul 4-2 dalam sistem best of seven.
Baca Juga: Obat Mujarab Kemonceran Liverpool pada Liga Inggris Musim Ini
Maka dari itu, cukup beralasan jika Melati Daeva Oktavianti disebut memiliki tekad sekuat Michael Jordan.
Meski begitu, Melati Daeva Oktavianti tak boleh berpuas diri dengan raihan gelar juara di Denmark dan Prancis.
Sebab perempuan 25 tahun itu, bersama Praveen Jordan, masih memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi pada masa depan dan di sanalah konsistensi keduanya diuji.