Di balik pencapaian apik musim ini, Bagnaia ternyata sempat mengalami masa sulit saat pertama kali merintis sebagai pembalap.
Namun ia bersyukur bisa dipertemukan dengan Valentino Rossi, yang notabene mentor balapnya.
Lewat gemblengan VR46 Riders Academy (akademi balap Rossi), Bagnaia mulai dikenal sebagai salah satu pembalap potensial.
Baca Juga: Usai Terlibat Kecelakaan Sepeda, Alex Rins Latihan Pakai Motor Mini Jelang MotoGP Jerman 2021
"Saya pikir saya tak akan berada di MotoGP tanpa akademi (VR46)," ungkap Bagnaia, seperti dikutip SportFeat.com dari Motorsport.com.
"Pada tahun pertama saya di kejuaraan dunia, saya sangat lambat dan berada di posisi terakhir. Itu sangat sulit."
Bagnaia sendiri mulai terjun ke ajang Moto3 pada 2013 lalu bersama Tim Italia FMI.
Namun prestasinya saat itu kurang maksimal dimana Bagnaia gagal meraih poin dalam 17 balapan. Pencapaian terbaiknya saat itu hanya menempati posisi ke-16 di Sepang.
Titik balik karier Francesco Bagnaia terjadi setahun kemudian, dimana ia direkrut oleh VR46 Team yang kebetulan membutuhkan pembalap untuk Moto3 2014.
"Mereka mengontrak dan membantu saya," kenang jebolan VR46 Riders Academy tersebut.
Source | : | Motorsport |
Penulis | : | Nuranda Indrajaya |
Editor | : | Nuranda Indrajaya |